Tim peneliti dari Auburn University, Alabama, Amerika Serikat mengungkapkan sering menggunakan sandal jepit akan berdampak negatif pada kesehatan kaki. Hal itu diketahui dengan meneliti gerakan kaki 390 orang yang sering menggunakan sandal jepit. Ketika kita mengenakan sandal jepit, otot-otot pada bagian depan tulang keringnya (tibialis anterior) bekerja lebih keras daripada ketika kita bertelanjang kaki. Peningkatan aktivitas otot ini kemungkinan terjadi karena jari-jari kaki mencoba menjepit sandal supaya sandal tidak “lari” kemana-mana. Sandal jepit pun memendekkan langkah Anda, dan menyebabkan rasa sakit pada bagian kaki yang lebih rendah. Sandal jepit yang dilindungi dengan penutup tumit dan lengkungan pada telapak kaki bisa membantu Anda berjalan lebih natural, lanjut Shroyer. “Semakin sandal ini mampu menyesuaikan kaki Anda, semakin baik juga kondisi kaki dan tungkai Anda. Jika sandal itu longgar, kaki harus bekerja lebih keras untuk menjaga sandal tidak lepas.”
Beberapa tipe patologis kaki (seperti telapak yang memiliki lengkungan, atau telapak yang rata) membuat orang mudah terkena masalah pada kaki dan pergelangan. Beberapa problem jangka pendek yang akan dialami contohnya rasa sakit pada tumit atau telapak, urat, dan tulang kering, serta keseleo, atau cidera pada jari kaki. Sedangkan problem jangka panjang kemungkinan retak, ibu jari membengkak, jari kaki bengkok, atau pertumbuhan tumor pada saraf kaki.
Kekurangan sandal jepit:
- Tidak ada perlindungan.
Meningkatkan risiko jari kaki luka atau patah karena menabrak kaki meja, terkena benda tajam, dan terbakar panas sinar matahari.
- Tidak memiliki lengkungan pendukung.
Menyebabkan nyeri tumit.
- Tidak memiliki pendukung pergelangan kaki atau daya tarik.
Membuat orang mudah terpeleset, keseleo, dan patah kaki.
- Guncangan dari tumit mencapai lutut dan kembali ke tumit.
- Tekanan berat pada tendon achilles.
- Otot plantar fascia, di lengkungan telapak kaki, tegang.
- Jari harus bekerja ekstra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar