sponsor

Selasa, 08 Maret 2011

Mengenai Mie Instant

Kemajuan jaman membuat segala sesuatu harus dilakukan dengan cepat. Tidak terkecuali dalam menyiapkan hidangan untuk disantap. Banyak dari kita yang memiliki kesibukan luar biasa, sampai tidak sempat untuk makan, lebih memilih untuk menyantap makanan instan seperti mie instan ataupun frozen cooked food. Tapi tahukah anda bahwa makanan instan yang anda konsumsi tersebut memiliki bahaya terhadap kesehatan anda?


Mie Instan yang sering sekali kita santap, memang sangat terlihat lezat dan tentu saja cepat untuk disajikan serta harganya yang tidak mahal. Namun coba deh anda simak penjelasan berikut ini sebelum anda memborong mie instan untuk stok makanan anda. Mie instan ini sangat kaya akan karbohidrat, namun kadar vitamin dan mineral serta fiber sangat rendah sekali. Bentuknya yang kering pun merupakan hasil penggorengan yang membuatnya kaya akan trans fat yang bisa menyebabkan penyakit jantung koroner karena trans fat ini berperan meningkatkan Kolesterol LDL (kolesterol jahat). Selain itu, bagi anda yang gemar menyantap mie instan kuah, tahukah anda bahwa makanan tersebut lebih banyak mengandung MSG (Monosodium Glutamat) dan sodium yang sangat tidak baik untuk kesehata anda? Ada lagi mie instan yang siap saji yang biasanya diseduh dalam kemasan styrofoam. Zat-zat berbahaya yang terkandung dalam kemasan bisa berpindah dengan mudah ke makanan karena suhu tinggi.

Banyak isu berseliweran seputar makanan instan yang membuat hati tak tenang. Misalnya saja soal lilin yang katanya menempel pada mi, atau tentang cara pengolahan yang harus pas agar aman dikonsumsi.
Ikuti penjelasan Prof. Dr. F.G. Winarno, Ketua Dewan Pakar PIPIMM (Pusat Informasi Produk Industri Makanan dan Minuman) mengenai mi instan.





Dalam proses pembuatan, mie instan yang mempunyai bentuk sangat panjang dilipat, digoreng, dan dikeringkan dengan oven panas. nah dalam proses penggorengan ini mie akan mengandung lemak. mie instan memang bahan bakunya adalah tepung, tapi dalam proses pembuatannya juga ditambahkan dengan minyak sayur, garam, natrium polifosfat (pengemulsi, penstabil dan pengental), natrium karbonat dan kalium karbonat (keduanya pengatur keasaman), tartrazine (pewarna kuning).
Kadang natrium polifosfat dicampur guar gum. Bahan lain misalnya karamel, hidrolisat protein nabati, ribotide, zat besi dan asam malat yang fungsinya tidak jelas. Selain minyak sayur, ada pula food additive, yaitu bahan-bahan kimia yang ditambahkan ke dalam proses pengolahan makanan, dengan tujuan agar makanan tersebut memiliki sifat-sifat tertentu.
Bumbu mie, misalnya garam, gula, cabe merah, bawang putih, bawang merah, saus tomat, kecap, vetsin (MSG) serta bahan cita rasa (rasa ayam, rasa udang, rasa sapi) juga banyak menggunakan additive. Belum lagi stirofoam dalam mie cangkir, yang dicurigai bisa menyebabkan kanker.
untuk ibu hamil, resiko kesehatan akibat dari additive mungkin tidak langsung kelihatan, tapi menurut Arlene Eisenberg, dalam buku What to Eat When You’re Expecting, ibu hamil sebaiknya menghindari makanan yang banyak mengandung additive. Bagi balita, bahan-bahan yang sebenarnya tak dibutuhkan tubuh ini juga bisa memperlambat kerja organ-organ pencernaan.
kandungan utama yang lain dari mie adalah karbohidrat kemudian ada protein tepung (gluten), dan lemak, baik yang dari mie nya sendiri maupun minyak sayur dalam sachet. Jika dilihat komposisi gizinya, mie memang tinggi kalori, tapi kurang zat-zat gizi penting lain seperti vitamin, mineral dan serat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar